“Kakak-kakakku sekaliaaan, ayo banguuun!” teriak Ryutaro pada Yabu, Takaki, Hikaru, Inoo, Daiki, Keito, Yuto, Yamada, dan Chinen. Sementara membangunkan kakak2nya, Yabu sang leader sudah bangun dan bersiap memasak.
“Hey Chinen,” panggil Yamada “Hm?
Apa kak?”
“Bangunlah...kesian Ryutaro harus
berteriak sekencang ini jika harus membangunkan kita. Ayolah...”
“Ah, kakak saja duluan!”
“Yang
bangun di atas jam 7 tidak akan kumasakkan sarapaaan!” teriak Yabu untuk
mengomeli Chinen. Akhirnya, tanpa pikir panjang, ia langsung beranjak dari kasurnya, demi mendapatkan
sarapan...
“Kau
ini ya, tidur saja!”
Chinen tak menjawab, ia masih
sibuk melahap makanannya.
“Hey Chinen, kau jangan tidur lagi sehabis makan!” omel Inoo, “Ya kakakku yang
baweeel!”
“Apa
kau bilang?!” Inoo yang kesal mendengarnya hanya bisa menahan diri, ia tahu
jika berdebat dengan Chinen tak akan ada habisnya.
2 jam kemudian...
Mungkin
pukul 9 pagi ini merupakan pagi yang cerah baginya, karena di saat-saat seperti ini lah ia baru bisa membuka
lebar matanya.
“Hoaaamm!...” seperti biasa,
ia pasti ngulet, lalu mandi,
membersihkan kamar, mengerjakan tugas deskripsi dari Jhonny’s, nonton TV,
mendengarkan musik sambil tidur 5 menit, dan yang terakhir...pukul 4 sore,
semua berkumpul untuk latihan vokal dan
dance. “Chinen, baru bangun lagi? Huh!” tanya Daiki “Yaaa kakaaak,” jawabnya
dengan mulut dilebar-lebarkan. “Ckckck...cobalah menjadi lebih rajin
Chinen...kerjaanmu ini paling lama hanya tidur sajaaa. Ya...selain latihan dan
perform...”
“Apa urusanmu kak? Ini diriku
sendiri, aku yg mengaturnya. Kalau aku salah...”
“Ya kami peringati,” sela Keito
tiba2. “Huh, daripada mengomeli dia terus, lebih baik mengurusi wajahku.
Bisa-bisa kulitku akan memudar jika terus menerus memarahinya,” kata Yuya
menenangkan diri dan suasana. “Tapi yg membuatku aneh, kenapa ia tidak pernah
tidak hadir jika latihan dan tak pernah telat ya?” gumam Yamada tiba-tiba.
Semua mata memandang ke arah Chinen sekarang, “Apa?” tanyanya heran, “Kenapa
Chinen?” tanya Yamada paksa, “Eeerr...aku...aku hanya ingin membuat diriku ini
diakui oleh kalian semua. Walaupun aku mempunyai sifat2 yg membuat kalian
jengkel. Aku benci dan resah diejek oleh kalian terus! Apalagi kan sekarang
hari ulang tahun...”
“SURPRISE!” teriak semuanya “Kami
sengaja membuatmu terdesak, agar kau benar2 tidak tau kalau kami membuat
kejutan untukmu” ucap Yuto. Chinen tidak bergeming sama sekali. Dengan mulut yg
ternganga, air matanya sedikit demi sedikit mengalir dari matanya “Kalian...tega
sekali membuatku hampir jantungaaann!!!!!”
teriaknya tiba2. Tawa meledak.
SELESAI
Ini merupakan karya cerita pertamaku untuk Hey! Say! JUMP sekaligus menjadi karya FF pertamaku, maka dari itu mohon dimaklumi apabila cerita ini tidak masuk akal. Arigatou gozaimasu!
No comments:
Post a Comment